Kopi merupakan komoditas rakyat yang sudah cukup lama dibudidayakan. Bahkan, saat ini kopi termasuk salah satu komoditas yang diminati karena tingginya tren permintaan dan sudah menjadi andalan penyumbang devisa negara. Hal tersebut membuat banyak orang mulai melirik usaha budidaya kopi.
Gambar 1. Tanaman Kopi
Apabila dilihat dari aspek pengusahaan, sebagian besar—sekitar 90 persen—usaha perkebunan kopi berbentuk perkebunan rakyat. Sementara itu, sisanya—10 persen—berasal dari perkebunan swasta ataupun negara.
Untuk menaikkan daya saing produk kopi, tentunya pembudidaya kopi, khususnya untuk perkebunan rakyat memerlukan penyuluhan dan pendampingan teknologi budidaya kopi. Pasalnya, kualitas produk yang dihasilkan memang sangat memengaruhi harga jual komoditas kopi.
Proses budidaya kopi merupakan rangkaian yang cukup panjang. Anda harus berkenalan dengan tanaman kopi terlebih dahulu. Mulai dari perkembangan bunga, buah, biji kopi, hingga faktor yang memicu pembentukan buah kopi. Dengan begitu, Anda bisa menentukan langkah budidaya yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Usaha budidaya kopi dimulai dari pembibitan. Bibit diibaratkan sebagai modal awal yang menentukan segalanya. Bila yang digunakan bibit berkualitas, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan tanaman yang berkualitas juga didukung dengan teknik budidaya yang benar. Begitupun sebaliknya, bila bibit yang digunakan jelek, kemungkinan besar tanaman yang dihasilkan kurang berkualitas. Oleh karena itu, pembibitan menjadi langkah penting.
Bibit kopi bisa didapatkan melalui perbanyakan generatif dengan menggunakan benih yang disemai selama 4–6 bulan atau perbanyakan vegetatif dengan cara sambung dan setek.
Bibit yang bagus perlu Anda dukung dengan proses bertanam yang benar. Proses bertanam diawali dengan pengolahan lahan yang meliputi penanaman tanaman penaung dan membuat lubang tanam.
Selanjutnya, untuk menghasilkan biji kopi berkualitas, pada tahap pemeliharaan ada beberapa kegiatan yang perlu Anda lakukan. Pemeliharaan tersebut meliputi pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, serta penyiangan gulma. Selain itu, proses panen dan pascapanen yang benar.