Kelapa Genjah saat ini menjadi salah satu pilihan petani kelapa di Indonesia. Dibandingkan Kelapa Dalam, keunggulan Kelapa Genjah dari Kelapa Dalam antara lain tanaman lambat meninggi, cepat berbuah yaitu dapat berbuah mulai 3-4 tahun dan jumlah buah yang lebih banyak serta ada yang memiliki keunikan.
Beberapa jenis dari tanaman Kelapa Genjah yang sudah dilepas memiliki keunggulan antara lain buah kelapa yang dihasilkan digunakan sebagai kelapa konsumsi seperti Kelapa Genjah pandan wangi dan kelapa kopyor. Kelapa tersebut sangat cocok ditanam di halaman rumah petani atau di daerah pesisir pantai yang dekat dengan daerah pariwisata karena tanaman kelapa tersebut cepat berbuah dan jumlah buah lebih banyak, tanaman Kelapa Genjah lambat meninggi dan memudahkan pada saat panen serta memiliki rasa spesifik yaitu ada yang wangi pandan dan ada yang berupa kelapa kopyor.
Varietas Kelapa Genjah yang sudah dilepas oleh Menteri Pertanian sebagai berikut:
-
Kelapa Genjah Salak
(SK Mentan Nomor: 521/Kpts./SR.120/9/2006)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kalimantan Selatan dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 80 s.d. 120 buah dan berat daging buah dapat mencapai 165 gram dengan kadar minyak mencapai 65%. Tanaman Kelapa Genjah Salak ini mulai panen pada umur 3 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Salak adalah Balai Penelitian Tanaman Palma Manado.
-
Genjah Kuning Bali
(SK Mentan Nomor: 527/Kpts/SR.120/9/2006)
Kelapa Genjah ini memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 60 s.d. 110 buah dan berat daging buah dapat mencapai 177 gram dengan kadar minyak mencapai 61%. Tanaman Kelapa Genjah Kuning Bali ini mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Kuning Bali adalah Balai Penelitian Tanaman Palma Manado.
- Kelapa Genjah Kuning Nias
(SK Mentan Nomor: 522/Kpts./SR.120/9/2006)
Kelapa Genjah ini memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 60 s.d. 120 buah dan berat daging buah dapat mencapai 159 gram dengan kadar minyak mencapai 62%. Tanaman Kelapa Genjah Kuning Nias ini mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Kuning Nias adalah PTPN XIV Sulawesi Utara.
- Kelapa Genjah Raja
(SK Mentan Nomor: 526/Kpts/SR.120/9/2006)
Kelapa Genjah ini berasal dari Maluku Utara dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 70 s.d. 120 buah dan berat daging buah dapat mencapai 167 gram dengan kadar minyak mencapai 66%. Tanaman Kelapa Genjah Raja ini mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Raja adalah Balai Penelitian Tanaman Palma Manado.
- Kelapa Genjah Coklat Kopyor
(SK Mentan Nomor: 3995/Kpts/SR.120/12/2010)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kabupaten Pati Jawa Tengah, merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa kopyor dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 80 s.d. 150 buah dengan jumlah buah kopyor per tandan sebanyak 4 buah. Tanaman Kelapa Genjah Cokelat Kopyor ini toleran terhadap kekeringan <6 bulan kering dan mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Cokelat Kopyor adalah Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
- Kelapa Genjah Hijau Kopyor
(SK Mentan Nomor: 3996/Kpts/SR.120/12/2010)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kabupaten Pati Jawa Tengah, merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa kopyor dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 120 s.d. 140 buah dengan jumlah buah kopyor per tandan sebanyak 3,89 buah. Tanaman Kelapa Genjah Hijau Kopyor ini toleran terhadap kekeringan <6 bulan kering dan mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Hijau Kopyor adalah Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
- Kelapa Genjah Kuning Kopyor
(SK Mentan Nomor: 3997/Kpts/SR.120/12/2010)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kabupaten Pati Jawa Tengah merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa kopyor dan memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 100 s.d. 120 buah dengan jumlah buah kopyor per tandan sebanyak 3,16 buah. Tanaman Kelapa Genjah Kuning Kopyor ini toleran terhadap kekeringan <6 bulan kering dan mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Kuning Kopyor adalah Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) di Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah.
- Kelapa Genjah Entog Kebumen
(SK Mentan Nomor: 41/Kpts/KB.020/2/2019)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kabupaten Kebumen Jawa Tengah yang memiliki keunggulan antara lain potensi buah per pohon per tahun dapat mencapai 95 buah dengan jumlah buah per tandan sebanyak 6 s.d. 7 buah. Tanaman Kelapa Genjah Entog Kebumen ini memiliki kadar kemanisan air buah 6% brix, berat daging buah 437 gram dan mulai panen pada umur 4 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Entog Kebumen adalah CV. Sumber Agung, CV. Sukses Tani dan UD. Berkah Tani di Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
- Kelapa Genjah Pandan Wangi
(SK Mentan Nomor: 40/Kpts/KB.020/2/2019)
Kelapa Genjah ini berasal dari Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, merupakan kelapa yang dikonsumsi sebagai kelapa muda dan memiliki keunggulan antara lain kadar kemanisan air buah 6,25 % brix. Selain itu, aroma air dan daging buah muda berwangi pandan, rasa air dan daging buah bercita rasa pandan. Jumlah buah per pohon sebanyak 151 butir per pohon per tahun. Tanaman Kelapa Genjah Pandan Wangi mulai panen pada umur 3 tahun. Salah satu produsen benih Kelapa Genjah Pandan Wangi adalah CV. Bumi Mitra di Provinsi Sumatera Utara.
Dengan adanya beberapa varietas Kelapa Genjah di Indonesia yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian maka pekebun dapat memilih varietas mana yang cocok dan akan dikembangkan di daerahnya masing-masing. Karena tanaman Kelapa Genjah lebih cepat berbuah dibandingkan dengan Kelapa Dalam diharapkan menjadi salah satu tanaman perkebunan yang lebih cepat menghasilkan dan dapat meningkatkan kesejahteraan pekebun. (Santi FS)
(Sumber: Direktorat Perbenihan, Direktorat Jenderal Perkebunan dan berbagai sumber)