Sektor pertanian menempati posisi keempat sebagai sektor yang berkontribusi menyumbang pendapatan negara. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga Agustus 2022, ekspor pertanian sudah mencapai US$3,05 miliar.
Gambar 1. Tanaman Pertanian
“Share terbesarnya berada pada sektor industri dengan share 71,55%, tambang 21,30%, migas 5,58%, dan pertanian 1,57%,” terang Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, seperti dilansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.
Setianto menyebutkan, total ekspor kumulatif dari Januari hingga Agustus 2022 mencapai US$194,6 miliar. Jumlah tersebut meningkat sebesar 35,42% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Peningkatan ekspor juga tercatat pada komoditas migas, kenaikannya mencapai 35,24%.
“Sejauh ini kinerja ekspor unggulan masih didominasi minyak kelapa sawit, besi, dan baja maupun batu bara,” ujarnya.
Sektor pertanian tercatat mengalami kenaikan pada Agustus. Secara bulanan (M-to-M) ekspor pertanian mengalami kenaikan sebesar 16,99%. Hal serupa juga terjadi secara tahunan (Y-on-Y), kenaikannya mencapai 31,17%. Pada Agustus, ekspor pertanian membukukan transaksi senilai US$450 juta.
“Kenaikan tersebut utamanya didorong oleh komoditas kopi, buah-buahan, tahunan, sarang burung walet, rumput laut, sayur-sayuran, dan lainnya,” terangnya.
Setianto menjelaskan, potensi lonjakan ekspor masih terbuka lebar dari tiga komoditas, yakni CPO, batu bara, dan besi baja. CPO dinilai menjadi komoditas yang mengalami peningkatan ekspor tertinggi pada Agustus 2022 dibanding bulan sebelumnya. Pada Juni 2022, jumlah ekspor CPO mencapai 1,76 juta ton. Sementara itu, di Agustus 2022, jumlah ekspor mencapai 3,6 juta ton.
Harga CPO pada Agustus 2022 tercatat menurun sangat tajam bila dibandingkan dengan Agustus 2021 dari USD1.142 per metrik ton menjadi USD1.026 per metrik ton.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri, menjelaskan, kinerja ekspor pertanian yang meningkat dipacu melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya program tiga kali ekspor (gratieks) dan peningkatan produksi pangan.
Peningkatan ekspor pertanian sejalan dengan peningkatan ekspor Indonesia secara keseluruhan. Tercatat total ekspor di Agustus mencapai US$ 27,91 miliar atau naik sebesar 9,17% bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.