solids (TDS) yang rendah. Semakin rendah TDS, akan semakin bagus pertumbuhan lumut. Contoh air dengan TDS yang rendah adalah air hujan, air bekas pendingin ruangan, dan air reverse osmosis (RO). Air yang digunakan pun harus murni tidak mengandung banyak garam dan kotoran.
Cara budidaya lumut di dalam nampan sebagai berikut.
- Isi nampan atau wadah dengan air hingga penuh.
- Masukkan media tanam hingga basah dan air tidak tergenang.
- Lalu cabut 80–100 gram dari wadah lain dan pindahkan ke media tanam yang sudah disiapkan.
- Pastikan media tanam tidak kering agar pertumbuhan lumut maksimal, terutama saat kemarau.
- Berikan pupuk anggrek organik berbahan dasar rumput laut dan dosis yang digunakan sebanyak ¼ dari anjuran. Misal, dosis anjuran 1 ml per 1–2 l air, jumlah pupuk yang digunakan hanya 0,25 ml. Pemupukan dapat dilakukan dengan alat penyemprot dengan butiran halus. Pemupukan dilakukan sebulan sekali. Cara lain pemupukan ialah dengan menggunakan serasah daun yang sudah digunting kecil, lalu ditaburkan di atas lumut.
- Lumut sudah siap panen setelah 3 bulan penanaman pada musim hujan, sedangkan di musim kemarau baru bisa dipanen setelah 5 bulan pemeliharaan. Panen dilakukan dengan cara mencabut lumut sesuai dengan keperluan.