Salah satu tantangan besar dunia pertanian saat ini adalah krisis regenerasi petani. Data menunjukkan bahwa sebagian besar petani Indonesia berusia di atas 45 tahun. Sementara itu, generasi muda lebih memilih bekerja di sektor non-pertanian atau migrasi ke kota. Padahal, masa depan pertanian sangat bergantung pada keterlibatan generasi muda yang inovatif, adaptif, dan melek teknologi.
Mengapa Regenerasi Petani Itu Penting?
-
Menjamin Keberlanjutan Produksi Pangan
Tanpa regenerasi, produktivitas pertanian akan menurun seiring menua dan berkurangnya jumlah petani aktif. -
Mendorong Inovasi Teknologi
Anak muda lebih cepat beradaptasi dengan teknologi baru seperti drone, IoT, hidroponik, dan aplikasi pertanian digital. -
Mengubah Citra Pertanian
Generasi muda mampu membuat pertanian lebih modern, keren, dan menguntungkan, sehingga tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan “kelas dua”. -
Meningkatkan Daya Saing Global
Petani muda dengan wawasan bisnis, digital, dan jejaring luas berpotensi menembus pasar ekspor.
Hambatan Regenerasi Petani
-
Pandangan negatif terhadap profesi petani
Banyak anak muda melihat bertani sebagai pekerjaan yang melelahkan dan tidak menjanjikan. -
Minimnya akses lahan, modal, dan pelatihan
Tanpa dukungan, sulit bagi pemuda memulai usaha tani secara mandiri. -
Keterbatasan edukasi agribisnis di tingkat sekolah/komunitas.
Solusi Regenerasi Petani Muda
-
Sekolah dan kampus pertanian harus jadi pusat inovasi & kewirausahaan tani.
-
Program petani milenial, inkubator agribisnis, dan pelatihan digital farming.
-
Kebijakan akses lahan dan kredit usaha tani untuk pemuda.
-
Kolaborasi dengan startup agritech, koperasi digital, dan e-commerce hasil pertanian.
Kisah Inspiratif yang Mulai Muncul
Banyak anak muda kini mulai kembali ke desa dan membuktikan bahwa bertani itu keren dan menguntungkan. Mereka mengolah lahan dengan teknologi smart farming, memasarkan hasil panen lewat media sosial, bahkan membangun komunitas belajar tani bagi sesama pemuda desa.
Kesimpulan
Mendorong regenerasi petani muda bukan hanya agenda sektor pertanian, tetapi agenda nasional. Tanpa petani, tak ada pangan. Tanpa pemuda, tak ada masa depan. Maka, saatnya menjadikan pertanian sebagai pilihan utama, bukan jalan terakhir.