Dalam lanskap pertanian Indonesia, perempuan memegang peranan yang jauh lebih besar dari yang sering terlihat. Mulai dari mengolah lahan, merawat tanaman, hingga mengelola hasil panen—perempuan petani menjadi motor penting yang menjaga produktivitas dan ketahanan pangan, terutama di pedesaan. Namun, kontribusi besar mereka sering kali belum mendapat pengakuan dan dukungan yang setara.
Perempuan dan Pertanian: Fakta yang Terlupakan
-
Sekitar 40% tenaga kerja pertanian di Indonesia adalah perempuan, terutama di sektor pertanian subsisten.
-
Perempuan terlibat dalam seluruh siklus produksi—mulai dari menanam, menyiangi, panen, hingga pemasaran.
-
Di banyak desa, perempuan juga memegang peran penting dalam menjaga keanekaragaman benih lokal dan sistem pangan keluarga.
Tantangan yang Dihadapi Perempuan Petani
-
Akses terhadap lahan dan modal yang terbatas
Banyak perempuan tidak memiliki hak atas tanah atau kesulitan mengakses kredit dan bantuan pemerintah. -
Minimnya pelatihan teknis dan teknologi pertanian
Sebagian besar program pelatihan masih berorientasi pada laki-laki sebagai kepala keluarga. -
Beban ganda
Selain bertani, perempuan juga memikul tanggung jawab domestik yang tidak ringan.
Penguatan Peran Perempuan di Sektor Pertanian
-
Pemberdayaan melalui pelatihan keterampilan dan teknologi tepat guna
Memberikan pelatihan yang inklusif dan berbasis kebutuhan riil perempuan petani. -
Akses kepemilikan dan perlindungan hak atas lahan
Mendorong kebijakan agraria yang adil gender. -
Penguatan koperasi perempuan dan UMKM pertanian
Membuka akses pasar dan nilai tambah dari produk olahan hasil tani. -
Kampanye pengakuan peran perempuan dalam pertanian
Mengubah cara pandang publik agar peran mereka diakui, dihargai, dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
Contoh Inspiratif
Banyak kelompok perempuan di berbagai daerah yang berhasil mengelola bank benih, kebun pangan keluarga, hingga koperasi olahan hasil pertanian. Mereka membuktikan bahwa perempuan bukan hanya pendamping petani—mereka adalah petani itu sendiri.
Kesimpulan
Menguatkan peran perempuan dalam pertanian berarti memperkuat fondasi ketahanan pangan dan pembangunan desa. Ketika perempuan diberdayakan, produktivitas meningkat, keluarga lebih sejahtera, dan pertanian menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.