Ada beberapa petunjuk yang dapat diikuti untuk memperoleh produksi maksimum jamur merang dengan cara budi daya tradisional, yaitu sebagai berikut.
Budidaya Secara Tradisional
1) Gunakan bibit jamur siap tanam (planting spawn) yang baik kualitasnya. Tidak terlalu muda (tidak ada spora berwarna merah jambu) atau terlalu tua (umumnya bibit lebih dari dua bulan), dan juga tidak terkontaminasi. Bibit harus berasal dari strain yang baik. Sebaiknya gunakan bibit siap tanam yang berumur 2—5 minggu setelah inokulasi. jangan menggunakan bibit yang terlalu tua (lebih dari lima minggu setelah inokulasi).
2) Media tumbuh yang digunakan, baik jerami atau bahan lain, harus masih baru, cukup kering, dan tidak terlalu lama dibiarkan di alam bebas. Masalah utama dalam budi daya jamur merang yang menggunakan jerami sebagai media tumbuh adalah Coprinus sp. (sejenis jamur) yang tumbuh lebih cepat daripada jamur merang. Adanya Coprinus dapat menghambat pertumbuhan jamur merang. Bila belum akan ditanami, simpan media tumbuhnya di tempat yang aman dari kontaminasi.
Bedengan jamur harus benar-benar terlindung dari hujan, sinar matahari langsung, dan angin kencang. Bila bukan di bawah pohon rindang, beri naungan dari daun nipah/kelapa pada bedengan. Walau harus diberi naungan, cahaya yang cukup pun masih dibutuhkan (cahaya pagi). Oleh karena itu, jamur merang jangan ditanam di tempat yang tertutupi, kecuali kalau dilengkapi cahaya buatan.
Selubung plastik atau penggantinya perlu digunakan untuk mencegah kekeringan, terutama selama minggu pertama setelah penanaman bibit. Ukur suhu bedengan jangan sampai melebihi 40° Aneka Ragam Kapur PertanianBila terlalu panas, bibit yang ditanam akan terbunuh dan Coprinus sp. akan tumbuh baik. Ini disebabkan Coprinus sp. Lebih menyukai suhu tinggi dibandingkan dengan jamur merang. Bila cuaca terlalu panas, buka sedikit selubung plastik atau beri lubang pada ujung-ujung selubung plastik. Selain cara tersebut, pada permukaan luar selubung disemprot air dengan sprayer agar suhunya dapat turun sedikit. Dalam banyak kasus, kegagalan produksi jamur disebabkan oleh cahaya matahari langsung atau tinggi lapisan media tumbuh yang melebihi batas (lebih dari enam lapisan) sehingga terlalu panas.
Bedengan jamur merang tidak boleh kering selama 1—1,5 bulan periode produksi. Bila menggunakan selubung plastik, bedengan tidak perlu disiram, kecuali mungkin setelah panenpertama atau kedua. Jangan menyemprotkan air langsung pada primordia jamur atau bila bedengan masih memperlihatkan adanya fase primordia. Tetap biarkan penggunaan selubung plastik, kecuali selama periode panen atau sekali dalam sehari selama periode primordia selubung plastik tersebut dibuka selama satu menit agar udara segar dapat masuk.
Tidak dianjurkan penyemprotan insektisida, kecuali pada permulaan periode pembuatan bedeng, terutama bila merupakan pembuatan bedeng yang kedua kalinya. Penyemprotan klorox 2% dapat dilakukan setelah dicuci dengan deterjen, tetapi tidak disemprotkan langsung pada periode perkembangan buah.
Kompos atau bibit terkontaminasi harus dimusnahkan atau dikomposkan lagi untuk pupuk tanaman. Pemupukan yang tepat akan meningkatkan hasil produksi. Sekali menanam jamur, Anda pasti ingin meningkatkan hasil produksi. Untuk meningkatkan produksi, setiap bedeng dapat disemprot 2—3 sendok makan urea yang dilarutkan dalam 20 liter air. Penyemprotan dilakukan pada primordia jamur.