Mengonsumsi sayuran adalah sebuah keharusan bagi yang sadar akan pentingnya kesehatan. Ini karena tidak semua zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh ada pada produk hewani. Dengan mengonsumsi sayuran setiap hari, akan membuat tubuh menjadi sehat dan terhindar dari berbagai serangan penyakit. Terlebih bagi Anda yang tinggal di perkotaan.
Bagi Anda yang tinggal di perkotaan, udara yang Anda hirup sehari-hari telah tercemar banyak polusi. Begitu juga dengan makanan yang masuk ke tubuh.
Semua cemaran tersebut menjadi musuh tubuh atau sering disebut radikal bebas. Radikal bebas dapat berikatan dengan sel-sel dalam tubuh sehingga menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, kemuduran fungsi otak, diabetes melitus, infeksi, dan lain-lain.
Anti-oksidan alami dapat Anda temukan pada sayuran-sayuran. Berikut beberapa sayuran yang mengandung anti-oksidan.
Bayam
Zat gizi unggulan dari bayam adalah zat besi. Selain zat besi, bayam juga mengandung anti-oksidan yang cukup tinggi.
Senyawa yang berperan sebagai anti-oksidan pada bayam hijau adalah lutein dan betakaroten. Sementara itu, pada bayam merah dipengaruhi oleh senyawa antosianin.
Cabai
Cabai bukan hanya dapat menambah selera makan, melainkan berperan sebagai anti-oksidan. Beberapa senyawa dalam cabai yang dapat berperan sebagai anti-oksidan antara lain vitamin C, vitamin E, karotenoid, seng, tembaga, selenium, dan capsaicin.
Kubis-kubisan
Kubis-kubisan merupakan sayuran yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia. Beberapa jenis kubis yang mudah dijumpai di Indonesia adalah sawi, kembang kol, dan brokoli.
Kubis-kubisan mengandung sejumlah vitamin yang dapat berperan sebagai anti-oksidan. Vitamin tersebut di antaranya vitamin C, vitamin E, dan betakaroten sebagai provitamin A. Vitamin-vitamin ini dapat meningkat efektivitasnya sebagai anti-oksidan karena didukung oleh mineral-mineral dalam kubis seperti belerang, seng, tembaga, mangan, dan selenium.
Senyawa-senyawa penting lain dalam kubis yang dapat berfungsi sebagai anti-oksidan diantaranya glutathione, glucobrassicin, dan glukosinolat.
Kentang
Kentang memiliki kandungan anti-oksidan yang cukup tinggi. Hal ini didukung sebuah penelitian biokimia yang dilakukan Al Shaikh dari Departemen Hortikultura Universitas Texas di Amerika Serikat memberikan kesimpulan bahwa kentang memiliki anti-oksidan sangat tinggi dengan nilai TROLOX 68,7.
Nilai ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan bawang bombay dan wortel segar. Kentang mengandung glutathione cukup tinggi. Glutathione adalah anti-oksidan alami yang larut di dalam air.