Rehabilitasi tanaman kopi merupakan kegiatan yang bertujuan memperbaiki kondisi pertanaman kopi yang sudah rusak. Dengan begitu, tanaman menjadi produktif kembali dan menghasilkan panen yang berkualitas.
Gambar 1. Lahan Tanaman Kebun Kopi
Rehabilitasi kebun kopi dapat dilakukan ketika pertanaman sudah mengalami kondisi berikut.
- Umur tanaman sudah tua tetapi masih memiliki batang dan perakaran yang sehat.
- Bahan tanaman adalah klon lama yang berasal dari semaian dengan tingkat keragaman yang tinggi sehingga mutu biji kopi rendah.
- Populasi tanaman kopi masih lengkap di atas 50 persen dari populasi awal.
Proses rehabilitasi tanaman kopi yang dilakukan berdasarkan bagian tanaman sebagai berikut.
- Rehabilitasi batangan, yakni batang dipotong setinggi 50 cm dari permukaan tanah, kemudian ditumbuhkan wiwilan (tunas air). Selanjutnya, pilih 1–2 wiwilan yang baik untuk dipelihara. Wiwilan yang dipilih dapat disambung dengan klon yang dianjurkan menggunakan entres batang atas ortotrop.
- Rehabilitasi cabang, yakni cabang-cabang tua dan tidak produktif dipotong. Cabang yang sudah tua dapat disambung dengan entres plagiotrop.
Berdasarkan jumlah pohon yang direhabilitasi di dalam satu areal, proses rehabilitasi dibagi menjadi:
- Rehabilitasi total, yakni seluruh pohon kopi dari suatu areal/blok kebun direhabilitasi secara serentak.
- Rehabilitasi selektif, yakni proses rehabilitasi hanya dilakukan pada pohon yang rusak atau tua di suatu areal/blok.
- Rejuvinasi sistemik/bertahap, yakni pohon-pohon kopi dari suatu areal/blok direhabilitasi secara bertahap sesuai dengan kemampuan.
Pada proses rehabilitasi dilakukan beberapa tindakan kultur teknis yang dapat mendukung keberhasilan kegiatan rehabilitasi seperti berikut.
- Pengolahan tanah dengan mencangkul yang dilakukan bersamaan dengan pemangkasan cabang/batang. Pada proses pengolahan tanah akan terjadi pemotongan akar sehingga ujung-ujung akar akan tumbuh aktif menggantikan akar yang tumbuh. Pertumbuhan akar yang aktif secara tidak langsung akan merangsang pertumbuhan daun yang kuat dan sehat.
- Pemupukan nitrogen (N) dan fosfor (P) untuk memacu pertumbuhan akar.
- Pembenahan naungan sementara dan tetap agar tanaman yang sedang direhabilitasi cukup ternaungi.