Tekstur tanah yang baik untuk tanaman cokelat adalah lempung liat berpasir dengan komposisi 30—40% fraksi liat, 50% pasir, dan 10—20% debu. Susunan demikian akan mempengaruhi ketersediaan air dan hara serta aerasi tanah. Struktur tanah yang remah dengan agregat yang mantap menciptakan gerakan air dan udara di dalam tanah sehingga menguntungkan bagi akar. Tanah tipe latosol yang memiliki fraksi liat yang tinggi ternyata sangat kurang menguntungkan tanaman cokelat, sedangkan tanah regosol dengan tekstur lempung berliat walaupun mengandung kerikil masih baik bagi tanaman cokelat.
Di Malaysia Barat, tanah yang baik drainasenya dengan struktur lempung berliat serta lapisan atas yang kaya akan bahan organik cocok sekali ditanami cokelat. Dengan demikian, tanah-tanah pantai bertekstur liat masih baik ditanami cokelat. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pupuk nitrogen yang diberikan terhadap tanah demikian akan sangat besar manfaatnya bagi pertumbuhan cokelat.
Kedalaman efektif terutama ditentukan oleh sifat tanah, yang mampu menciptakan kondisi yang menjadikan akar bebas untuk berkembang. Oleh karena itu, kedalaman efektif berkaitan juga dengan air tanah yang mempengaruhi aerasi dalam rangka pertumbuhan dan serapan hara. Untuk itu, kedalaman air tanah disyaratkan minimal 3 m. Faktor kemiringan lahan sangat menentukan kedalaman air tanah. Semakin miring suatu areal, semakin dalam pula air tanah yang dikandungnya.
Pembuatan teras pada lahan yang kemiringannya 8% dan 25%, masingmasing dengan lebar minimal 1 m dan 1,5 m. Lahan yang kemiringannya lebih dari 40% sebaiknya tidak ditanami cokelat. Di samping faktor kedalaman air tanah, hal itu juga didasarkan atas kecenderungan yang tinggi tererosi.