Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman pemanis yang sudah lama dibudidayakan di Indonesia. Proses pengolahan tebu menjadi gula menghasilkan hasil sampingan atau limbah tebu. Limbah tebu tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk membuat produk turunan yang dapat menambah nilai tambah. Berikut ini beberapa produk bernilai ekonomi yang dapat dihasilkan dari limbah tebu.
Gambar 1. Tanaman Tebu (Saccharum officinarum)
Molase
Molase adalah hasil sampingan dari pembuatan gula kristal putih. Molase merupakan sisa sirup terakhir dari proses pengolahan yang sudah dipisahkan gulanya melalui kristalisasi berulangkali sehingga tidak mungkin lagi menghasilkan gula dengan kristalisasi konvensional.
Vinasse
Produk selanjutnya adalah pupuk vinasse yang dapat diolah menjadi biogas dan pupuk. Hal ini karena di dalam vinasse masih terdapat banyak mineral dan zat-zat organik yang jumlahnya cukup tinggi. Selain itu, vinasse juga mengandung unsur K, N, Ca, dan Mg.
Cairan kental berwarna cokelat ini juga bisa dimanfaatkan untuk membuat monosodium glutamat (MSG) dan asam sitrat. MSG terbuat dari proses fermentasi molase yang dilakukan oleh bakteri Brevibac-terium lactofermentum.
Ampas tebu
Ampas tebu berasal dari pembuatan gula kristal juga. Setiap satu ton batang tebu yang diolah menjadi gula kristal menghasilkan 290 kg ampas tebu. Ampas ini sering digunakan kembali menjadi bahan bakar pada proses pembuatan gula kristal. Komponen utama ampas tebu adalah lignin 17—31 persen, selulosa 33—52 persen, dan hermiselulosa 17—22 persen.
Produk lainnya yang dapat terbuat dari ampas tebu adalah asam laktat dan papan partikel. Asam laktat merupakan senyawa organik yang sering digunakan pada industri pangan, kosmetik, farmasi, kulit, dan tekstil.