Dalam memelihara burung kicau, kemungkinan ada saja berbagai persoalan yang kerap terjadi, salah satunya kerontokan bulu. Ada banyak penyebab bulu burung rontok. Pada burung anakan atau masih muda, proses pergantian bulu terjadi secara terus- menerus dan bertahap. Mulai dari bulu muda hingga muncul bulu dewasa yang sempurna. Pada burung dewasa liar, pergantian bulu sering terjadi pada musim kawin atau setelah berkembang biak menjelang musim hujan selesai.
Gambar 1. Burung Kicau
Pada kondisi normal, ganti bulu terjadi setiap tahun, tetapi waktunya tidak menentu. Hal ini bergantung pada pakan yang dikonsumsi, perawatan, dan lingkungan burung.
Umumnya, bulu burung rontok menjelang musim pancaroba atau mendekati akhir tahun, meskipun tidak semua jenis burung mengalami hal serupa.
Kerontokan yang terjadi sebelum waktunya atau soft moult dan terjadi secara terus-menerus bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut.
- Buruknya lingkungan sehingga burung menjadi stres berat.
- Kualitas pakan yang diberikan tidak baik dan tidak bervariasi dalam jangka panjang sehingga burung mengalami kekurangan zat tertentu.
- Burung selalu diletakkan di tempat yang terang pada malam hari tanpa kain penutup pada sangkar. Hal ini membuat burung seolah hidup dalam keadaan siang hari yang panjan
- Kondisi sangkar buruk dan dihuni oleh parasit.
Tungau bulu mulanya merusak bagian pangkal bulu hingga batang menjadi keropos dan akhirnya putus. Setelah itu, tungau akan masuk ke kantong bulu dan mencari jalan ke bagian paru-paru. Tungau tersebut dapat menyebabkan rasa sakit sehingga burung akan mencabuti bulunya sendiri.
Sementara itu, parasit kutu akan menyerang bulu di bagian leher dan kepala burung. Kutu dapat menyerang secara tiba-tiba saat burung sedang kurang sehat.