Universitas Medan Area (UMA) laksanakan shalat Idul Adha 1446 H/2025 M pada Jumat, 6 Juni 2025 di Masjid At-Taqwa, Kampus I UMA, Jalan Kolam, Medan Estate. Kegiatan ini diikuti oleh sivitas akademika UMA dan masyarakat sekitar kampus.
Shalat Idul Adha dipimpin oleh Imam Al-Hafiz M. Nazri, S.Pd.I, M.Pd, dan khatib Prof. H. Hasanuddin, Ph.D, Guru Besar Fakultas Psikologi UMA, dengan khutbah bertema “Aktualisasi Keteladanan Ibrahim Alaihissalam.”
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs. H.M. Erwin Siregar, MBA, Sekretaris YPHAS Dr. Akbar Siregar, M.Si, Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan, M.Eng, M.Sc, serta para Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana, Ketua Program Doktor Ilmu Pertanian, para dekan, kepala biro, dosen, pegawai, dan tamu undangan lainnya.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Rektor UMA Prof. Dr. Dadan Ramdan menyampaikan bahwa Idul Adha mengandung pesan penting tentang keikhlasan dan keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.
“Kita harus siap secara mental untuk berkurban. Apa yang kita miliki harus kita relakan demi keimanan kita kepada Allah SWT. Teladan dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail harus kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkungan kampus,” ujar Rektor.
Prof. Dadan juga menegaskan komitmen UMA dalam meneladani semangat berkurban, yang diwujudkan melalui partisipasi aktif seluruh keluarga besar UMA dan Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim dalam berkurban setiap tahun.
“Ini adalah bukti nyata bahwa semangat keteladanan Nabi Ibrahim terus hidup di lingkungan UMA. Kami berharap kegiatan ini terus berlangsung dan meningkat di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Dalam khutbahnya, Prof. Hasanuddin mengupas kisah perjuangan spiritual Nabi Ibrahim AS dalam membina keluarga yang berlandaskan tauhid. Ia menekankan bahwa keluarga Nabi Ibrahim adalah contoh keluarga visioner yang tunduk kepada perintah Allah, meski dihadapkan pada ujian yang sangat berat.
“Ketika diperintahkan meninggalkan istri dan anaknya di lembah tandus, Nabi Ibrahim AS tetap taat. Begitu juga Hajar yang ikhlas menerima perintah Allah. Inilah puncak ketundukan dan kepasrahan seorang hamba kepada Tuhannya,” ungkap beliau.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kisah ini mengajarkan pentingnya komunikasi, kesabaran, dan tawakkal dalam keluarga. Kepatuhan dan keyakinan Nabi Ibrahim dan keluarganya membuahkan berkah berupa air zam-zam dan menjadi awal mula kemakmuran kota Makkah.
Setelah pelaksanaan shalat Idul Adha, seluruh jemaah menikmati sarapan bersama dalam suasana kekeluargaan. Selanjutnya, panitia melaksanakan penyembelihan hewan kurban yang terdiri dari 22 ekor sapi dan 9 ekor kambing.
Wakil Ketua II BKM Masjid At-Taqwa UMA, Dr. Abdul Haris, S.Ag., M.Si., didampingi Sekretaris Dr. Fauzi Wikanda, M.Pd.I, dan Koordinator Bidang Ibadah dan Kemakmuran Masjid Dr. Riski Pristiandi, M.Pem.I, menyampaikan bahwa daging kurban dibagikan kepada masyarakat sekitar kampus, staf, dan dosen UMA.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian UMA terhadap lingkungan sekitar serta penguatan nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat kampus.