Proyeksi positif mengenai industri kelapa sawit di Indonesia semakin menguat, tidak hanya karena Indonesia merupakan salah satu produsen terkemuka kelapa sawit global, tetapi juga melalui peningkatan manajemen dan organisasi di sektor perkebunan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PalmCo, Jatmiko K Santosa, dalam kuliah umumnya di Kampus Program Pascasarjana (PPs) Universitas Medan Area (UMA), pada Jumat (1/3/2024).
Pada acara tersebut, hadir Direktur PPs UMA Prof Dr Ir Retna Astuti Kuswardani MS, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian PPs UMA Prof Ir Zulkarnain Lubis MS PhD, dan dipandu oleh Ketua Program Studi Magister Agribisnis PPs UMA Dr Ir Syahbuddin Hasibuan MSi.
Jatmiko K Santoso, yang mengawasi seluruh kebun kelapa sawit milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (sebelumnya PTPN), menegaskan bahwa keberadaan PalmCo bukan hanya untuk kepentingan BUMN, tetapi juga untuk memajukan industri kelapa sawit rakyat, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani kecil.
“Secara internal di BUMN, PalmCo akan menerapkan efisiensi, efektivitas, dan peningkatan profitabilitas yang konsisten. Dengan keberadaan kami dari Aceh hingga Papua, kami berkomitmen untuk menyelaraskan berbagai aspek seperti biaya, SDM, dan manajemen di seluruh wilayah,” ujar Jatmiko.
Dia juga menekankan bahwa pertumbuhan kelapa sawit BUMN dan kelapa sawit rakyat akan saling terkait dan berdampingan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. PalmCo telah memberikan bantuan bibit dan pelatihan kepada petani kelapa sawit sebagai bagian dari kontribusi kami.
Sebagai subholding BUMN PTPN, PalmCo diharapkan menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia berdasarkan luas lahan, dengan target mencapai lebih dari 600.000 hektare pada tahun 2026.
Kementerian BUMN sebelumnya telah menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III menjadi dua subholding, yaitu PalmCo dan SupportingCo pada Jumat (1/12/2023).
Ketua Prodi Doktor Ilmu Pertanian UMA Prof Zulkarnain Lubis menyambut baik kehadiran PalmCo dan menganggapnya sebagai mitra yang penting dalam kerja sama pendidikan, penelitian, dan pengembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
Prof Zulkarnain juga mengucapkan terima kasih atas kuliah umum yang memberikan wawasan baru tentang PalmCo dan proyeksi industri kelapa sawit di Indonesia.