Ulat api memiliki bulu yang kasar kaku dan beracun di punggungnya. Racun tersebut keluar dari bulu kasar dalam bentuk cairan. Racun tersebut dapat menyebabkan tangan terasa gatal dan panas.
Gambar 1. Tanaman Kelapa Sawit
Terdapat enam jenis ulat api yang kerap dijumpai menyerang tanaman kelapa sawit, yakni Setothosea asigna (ulat berwarna hijau kekuningan dengan bercak di punggung), Setora nitens (ulat berwarna hijau), Darna trima (ulat berwarna cokelat muda dengan bercak jingga), Darna bradleyi (ulat berwarna cokelat muda dengan bercak jingga), Darna diducta (ulat berwarna cokelat dengan bercak putih di punggungnya), dan Birthosea bisura (ulat bertubuh pipih dan berwarna kuning kehijauan).
Serangan ulat api dapat menyebabkan helaian daun berlubang, bahkan habis sehingga hanya tersisa tulang daun. Gejala ini dimulai dari bagian bawah. Serangan ulat yang hebat dapat menyebabkan tanaman kehilangan daun sekitar 90 persen.
Serangan hama ini mampu menurunkan produksi di tahun pertama sebesar 69 persen, kemudian di tahun kedua sebanyak 27 persen. Hal ini menandakan serangan ulat api merupakan hama yang perlu dikendalikan dengan serius. Ada beberapa cara untuk mengendalikan serangan ulat api, simak ulasannya di bawah ini.
Pengendalian manual
Pengendalian manual bisa dilakukan ketika serangan hama masih terbilang ringan. Pengendaliannya hanya perlu dilakukan dengan mengambil ulat-ulat dari daun dan memusnahkannya.
Pengendalian secara biologis
Pengendalian dilakukan dengan memanfaatkan parasitoid dan predator pemakan ulat api. Anda bisa menggunakan predator Eocanthecona furcellata Wolff dan virus B. nudaurelia. Anda juga dapat menanam Turnera subulata di sisi pinggir jalan blok perkebunan kelapa sawit. Instar atau sari madu dari tanaman tersebut merupakan bahan makanan bagi predator hama ulat api.
Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian terakhir yang dapat dilakukan adalah penyemprotan insektisida berbahan aktif triazofos 242 gram/liter, karbaril 85 persen, dan klorpirifos 200 gram/liter. Contoh insektisida yang bisa Anda gunakan adalah Hostation 25 ULV, Sevin 85 ES, atau Dursban. Konsentrasi yang dianjurkan sebesar 0,2—0,3 persen.
Penyemprotan insektisida dilakukan saat populasi ulat api sudah memasuki populasi kritis, yaitu saat 5—10 ulat/pelepah daun kelapa sawit untuk jenis S. asigna dan S. nitens, 20—30 ulat/pelepah daun kelapa sawit untuk jenis D. trima, dan 10—20 ulat/pelepah daun kelapa sawi untuk D. diducta, D. bradleyi, dan B. bisura.