Daun jambu biji sudah sejak lama digunakan sebagai obat-obatan tradisional. Bahkan, sudah banyak peneliti yang tertarik untuk meneliti khasiat daun tanaman ini. Di Mexico dan Amerika Serikat, daun tanaman buah ini sudah digunakan sebagai bahan baku teh selama berabad-abad. Teh daun jambu biji memiliki aroma wangi, mengandung tanin, dan kaya zat antidiare.
Gambar 1. Daun Jambu Biji
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada 2008 dengan judul Revisat Do Instituto de Medicina Tropical de Sao Paulo menyebutkan, daun jambu biji sangat efektif membunuh bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada diare.
Di Indonesia, daun tanaman buah ini juga sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional. Daun jambu biji mengandung tanin, minyak asiri, minyak lemak, dan minyak malat. Berdasarkan hasil penelitian, daun ini terbukti dapat menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase ataupun DNA polymerase, serta menghambat pertumbuhan virus dengue yang berinti DNA ataupun RNA.
Kandungan beberapa mineral diketahui juga berada di dalam daun jambu biji. Mineral tersebut dapat menangkal berbagai penyakit degeneratif serta menjaga kesehatan tubuh.
Minuman menyehatkan ini diketahui dapat menghambat enzim alpha-glucosidase. Penghambatan enzim ini bermanfaat untuk mengurangi kadar glukosa dalam darah sehingga dapat mencegah diabetes tipe 2.
Berdasarkan hasil uji klinis, pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama lima hari dapat mempercepat pencapaian jumlah trombosit lebih dari 100.000/liter.
Dalam artikel berjudul The 150 Healthiest Foods on Earth karya Jonny Bowden mengungkapkan, teh yang terbuat dari daun jambu biji dapat mengobati luka pada dinding mulut, sakit tenggorokan, dan radang. Minuman kesehatan ini juga dapat digunakan sebagai cairan kumur.
Sementara itu, pada sebuah penelitian yang dilakukan di Brazil, ekstrak daun tanaman ini diketahui berguna untuk mengobati denyut jantung yang tidak stabil (aritmia) pada babi. Ekstrak diketahui juga bermanfaat meningkatkan fungsi miokardial.
Sebagai informasi, jambu biji merupakan buah yang rendah kandungan lemak dan energi, tapi tinggi kandungan serat pangannya. Buah ini dapat digunakan sebagai sumber serat pangan yang bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti kanker usus besar.
