Sirih (Piper betle) termasuk tumbuhan merambat. Tanaman ini panjangnya mampu mencapai puluhan meter. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecokelatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Gambar 1. Tanaman Pohon Sirih
Daun sirih disamping untuk keperluan ramuan obat-obatan juga masih sering digunakan oleh ibu-ibu generasi tua untuk kelengkapan ‘nginang’ (Jawa). Biasanya kelengkapan untuk ‘nginang’ tersebut adalah daun sirih, kapur sirih, pinang, gambir, dan kapulaga.
-
Bahan baku
Bagian tanaman sirih yang digunakan yaitu daunnya. Daun yang digunakan sebaiknya yang berwarna hijau dan cukup tua.
-
Persiapan bahan baku
Daun sirih hendaknya dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari langsung selama dua hari. Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam daun hingga kadar air yang tersisa 10—15%. Jika cuaca mendung, pengeringan dapat dilakukan dengan pengovenan. Setelah kering, daun sirih siap untuk disuling.
-
Proses pembuatan minyak
Pembuatan minyak sirih dilakukan dengan cara penyulingan. Proses penyulingan diawali dengan memasukkan air terlebih dahulu hingga batas yang diinginkan. Pada water and steam distillation, air dimasukkan hingga mendekati batas sarangan. Selanjutnya, masukkan bahan ke dalam ketel suling.
Sebelum proses penyulingan dimulai, pastikan bahwa semua sambungan, lubang inlet maupun outlet telah tertutup rapat. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kebocoran yang berakibat keluarnya semburan liar uap dan terbuangnya uap asiri. Selanjutnya, pastikan bahwa air dalam kondensor telah tersedia dalam jumlah yang diperlukan. Ketersediaan air ini penting untuk memerlancar proses kondensasi.
Setelah semua instalasi dipastikan aman dan bekerja dengan baik, nyalakan api hingga suhu dan tekanan mencapai ukuran yang diinginkan. Segera setelah air mendidih, minyak sudah dapat terlihat pada tabung pemisah. Adapun lama penyulingan sangat tergantung dari banyaknya bahan dan kapasitas ketel. Namun, cara mudah mengetahui akhir dari proses penyulingan yaitu tidak keluarnya minyak pada tabung pemisah (florentine flask).
Minyak yang keluar ditampung dalam wadah penampung dengan membuka keran pada tabung pemisah. Konstruksi wadah penampung hendaknya dapat menghindari penguapan yang lebih banyak, misalnya menggunakan botol dengan mulut yang kecil.
Usahakan agar suhu pada wadah penampung antara 20—25o C untuk menghindari penguapan.