Jika ingin mengapur lahan, jenis kapur yang dapat digunakan adalah kapur pertanian. Kapur ini berasal dari batu kapur yang bahannya banyak tersedia dan tersebar di Indonesia. Batuan kapur ini mengandung senyawa kalsium dan magnesium yang sifatnya mampu menetralkan pengaruh aluminium.
Di pasaran dapat dijumpai tiga macam jenis kapur pertanian, yaitu sebagai berikut.
-
Kapur tohor
Jenis kapur yang pembuatannya melalui proses pembakaran. Kapur ini pun dikenal sebagai kapur sirih karena biasa dimakan orang bersama sirih. Bahannya berupa batuan kapur gunung dan kulit kerang. Secara ilmiah, sebenarnya kapur tohor adalah kalsium oksida sehingga sering dijuluki kapur oksida. Rumus kimia kapur tohor adalah CaO.
-
Kapur tembok
Jenis kapur hasil pembakaran pada kapur tohor dengan menambahkan air batuan kapur. Kapur inilah yang biasa digunakan untuk mengapur tembok. Kapur tembok pun dikenal sebagai kapur hidroksida dengan dengan rumus kimia Ca(OH)2.
-
Kapur karbonat
Jenis kapur yang bahannya berasal dari batuan kapur yang bukan melalui proses pembakaran, tetapi langsung digiling. Kapur karbonat ini ada dua macam, yaitu kalsit dan dolomit. Jika bahan bakunya lebih banyak mengandung kalsium karbonat dan sedikit magnesium karbonat maka kapur ini disebut kalsit. Sementara itu, jika bahan bakunya banyak mengandung kalsium karbonat dan magnesium karbonat maka kapur ini disebut dolomit.
Kapur dolomit banyak dipakai untuk mengapur tanah asam. Bahkan, kapur ini paling baik dibandingkan dengan kapur lainnya. Di Indonesia, kapur dolomit banyak diperdagangkan dalam berbagai ukuran. Pengolahan kapur dolomit ini sebenarnya tidak sulit karena tidak perlu dibakar seperti halnya kapur tohor. Bahan bakunya langsung digiling halus dalam mesin pemecah batu. Kesulitannya hanya pada proses penggilingan tersebut. Bongkahan batuan kapur ini harus dihaluskan hingga butirannya dapat lolos pada ayakan berukuran 40 mesh sehingga mirip tepung.
Kadar air kapur ini maksimal 5%. Untuk kapur kalsit, kandungan kalsium oksidanya 47% dan kalsium karbonatnya 85%. Sementara itu untuk dolomit, kalsium oksida dan magnesium oksida 47% serta kalsium karbonat dan magnesium karbonatnya 85%.