Kedondong laut atau cikra-cikri merupakan tanaman perdu yang dapat tumbuh hingga setinggi 6 meter. Batang tanaman tegak, bulat, dan berwarna hijau kekuningan. Sementara itu, daun tanaman majemuk dan berwarna kuning. Tanaman ini memiliki buah buni berbentuk bulat hijau kekuningan dan berbiji pipih berwarna hitam.
Gambar 1. Kedondong Laut
Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati beberapa penyakit seperti susah buang air kecil dan bau badan. Bagian yang dapat dimanfaatkan adalah akar karena di bagian ini terdapat triterpenoid.
Untuk menyembuhkan susah buang air kecil, Anda dapat merebus bagian daun dan akar, kemudian air rebusan tersebut diminum. Ramuan ini juga dapat mengatasi kencing berbatu atau empedu berbatu.
Di negara-negara Asia, daun kedondong laut digunakan sebagai tonik, antiradang, antibakteri, dan antioksidan. Selain itu, daun tanaman ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pencernaan. Bagian akar tanaman digunakan sebagai diuretik, antidisentri, dan untuk menyembuhkan rematik.
Namun, sampai saat ini kedondong laut lebih sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan bumbu masakan. Biasanya, tanaman ini dipajang di pekarangan rumah, terutama di desa-desa.
Sampai saat ini belum ditemukan literatur yang membahas terkait kontraindikasi ataupun efek samping konsumsi akar kedondong laut. Akan tetapi, Anda tidak disarankan mengonsumsinya secara berlebihan sebelum berkonsultasi dengan herbalis atau dokter. Hal ini untuk meminimalisir efek samping yang tidak diinginkan.
Saat ini kedondong laut cukup mudah untuk didapatkan di beberapa marketplace. Anda bisa mencarinya dengan nama cikra-cikri karena di Indonesia tanaman ini lebih terkenal dengan nama tersebut. Banyak orang yang memanfaatkannya sebagai lalapan herbal yang lezat dan menyehatkan.