Buah manggis terkenal sebagai buah penuh khasiat. Mulai dari kulit buah hingga bagian dalamnya bisa digunakan sebagai obat herbal untuk menangani beberapa penyakit. Salah satu penyakit yang diketahui bisa diatasi dengan buah manggis adalah kolesterol.
Gambar 1. Buah Manggis
Pada 2000, survei MONICA (Monitoring Trends and Determinant in Cardiovascular Disease) terhadap 1.856 responden di Indonesia menunjukkan 56,5 persen responden menderita hiperkolesterolemia dengan kadar kolesterol dalam darah lebih dari 200 mg/dl. Bahkan, sebanyak 27,7 persen responden memiliki kadar kolesterol lebih dari 250 mg/dl. Padahal, kadar kolesterol normal kurang dari 200 mg/dl.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan risiko penyakit jantung meningkat dua kali lebih besar daripada orang dengan kadar kolesterol normal. Hal tersebut disebabkan oleh penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri yang disebut aterosklerosis. Aterosklerosis inilah yang dapat menghambat atau menyumbat aliran darah ke jantung. Terlebih lagi, hiperkolesterolemia dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin.
Oleh karena itu, Dr. T. Bahri Anwar Djohan Sp. JP (K) dari Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara, dalam tulisannya tentang faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) menyebutkan, penurunan kadar kolesterol 1 persen akan menurunkan risiko PJK sebesar 2 persen.
Oksidasi low density lipoprotein (LDL) diduga berperan penting dalam penumpukan kolesterol di dinding arteri. Pasalnya, oksidasi menyebabkan perubahan pada struktur lemak dan protein penyusun LDL sehingga dikenali oleh makrofag sebagai benda asing. Makrofag yang memakan LDL tersebut berubah menjadi sel busa dan menempel di dinding arteri, kemudian meninggalkan penumpukan lemak ketika sel busa itu mati.
Penelitian University of Western Australia membuktikan bahwa mangostin sebagai salah satu senyawa golongan xanthone yang terkandung dalam kulit manggis memiliki efek antioksidan.