Buah naga sudah dikembangkan secara komersial di Indonesia sejak 2003. Komoditas buah ini memang terbilang baru, tetapi prospek bisnisnya terbilang menjanjikan karena memiliki banyak peminat. Selain itu, tanaman buah naga juga dapat tumbuh dengan mudah di Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah berhasil mendaftarkan varietas buah naga baru yang diberi nama naga Hilosia.
Gambar 1. Buah Naga
Dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id, pengembangan varietas ini sudah dimulai sejak 2011–2013 dan dilakukan oleh Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu). Balitbu melakukan koleksi, karakterisasi, dan seleksi sumber daya genetik buah naga. Jumlah koleksi tanaman buah naga Balitbu Tropika sebanyak 30 aksesi yang berasal dari Solok, Padang, Padang Panjang, Padang Pariaman, Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
Peneliti Balitbangtan, Jumjunidang, menyebutkan, hasil karakterisasi dan seleksi diperoleh satu aksesi buah naga dengan kulit dan daging buah merah, yaitu HP 01. Aksesi buah naga ini memiliki keunggulan berupa ukuran buah yang besar dan produksi tinggi tanpa perlu bantuan penyerbukan. Aksesi tersebut, kemudian ditetapkan sebagai pohon induk tunggal (PIT).
Pada 2017 dan 2018 dilakukan pengujian keunggulan dengan uji observasi terhadap karakter batang, bunga, dan buah yang mengacu pada panduan UPOV (2011). Akhirnya, hasil pengujian tersebut didaftarkan sebagai varietas hortikultura yang diberi nama naga Hilosia.
Varietas naga Hilosia ini merupakan varietas unggul baru (VUB) yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia pada Maret 2021.
Naga Hilosia memiliki kelopak bunga berwarna hijau muda, kepala putik berwarna hijau kekuning-kuningan, dan posisi benang sari terhadap putik sama tinggi. Saat ini, naga Hilosia sudah dikembangkan oleh masyarakat di Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Solok.
Artikel Terkait :
- Menelisik Tempe, Makanan Sederhana yang kaya Antioksidan