Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah melepas lebih dari 20 varietas unggul kacang hijau. Varietas tersebut rata-rata menghasilkan 0,90—1,98 ton per hektare dengan umur panen kisaran 51—70 hari. Ukuran biji dari varietas kacang hijau beragam, mulai dari ukuran kecil hingga ukuran besar dengan bobot antara 2,5—7,8 gram per 100 biji.
Gambar 1. Kacang Hijau
Ukuran biji kacang hijau memiliki pangsa pasar yang berbeda-beda. Kacang hijau dengan ukuran biji besar digunakan untuk industri makanan dan minuman karena memudahkan proses pengupasan kulit. Sementara itu, kacang hijau berukuran kecil lebih banyak digunakan untuk industri kecambah karena biji tersebut mampu menghasilkan kecambah lebih banyak.
Balitbangtan memiliki dua varietas kacang hijau biji kecil yang telah dirilis pada 2019 silam. Varietas tersebut adalah Vimil 1 dan Vimil 2 yang memiliki keunggulan mampu dikembangkan di lahan sawah dan lahan-lahan suboptimal.
Kedua varietas kacang hijau unggulan tersebut memiliki warna biji yang berbeda. Vimil 1 berwarna hijau kusam, sedangkan Vimil 2 berwarna hijau mengilap. Vimil 1 dan Vimil 2 sama-sama agak tahan terhadap hama penggerek polong Maruca testulalis, penyakit bercak daun, serta embun tepung.
Melansir dari laman litbang.pertanian.go.id, pembentukan varietas ini dilakukan oleh Balitbangtan melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) sejak 2013. Pembentukan tersebut dilakukan melalui perbaikan varietas yang sudah ada, yakni Sampeong dan Nuri. Perbaikan dilakukan pada umur tanaman, keserempakan panen, dan hasil.