Minyak cendana berasal dari kayu cendana yang bertekstur keras sehingga proses penyulingan perlu berlangsung cukup lama, sekitar 25—30 jam. Bagian yang disuling antara lain batang, ranting, dan akar tanaman. Tiap bagian tersebut menghasilkan rendemen minyak yang berbeda-beda. Bagian batang menghasilkan 4—8 persen rendemen, ranting 2—4 persen, dan akar 10 persen rendemen.
Gambar 1. Minyak Cendana
Bagian akar cendana memang dapat menghasilkan rendemen yang paling banyak, tetapi bagian tersebut tidak dianjurkan. Pasalnya, dapat membuat biaya produksi menjadi tinggi karena pembudidaya harus mengambil akar tanaman. Selain itu, pengambilan akar dapat mengganggu keberlangsungan hidup tanaman.
Minyak cendana bersifat antiseptik dan antibakteri. Minyak atsiri ini sering digunakan pada industri parfum, kosmetik, dan peralatan mandi. Di Cina, minyak cendana digunakan untuk mencegah mual, muntah, dan sakit perut.
Berikut ini tahapan pembuatan minyak cendana.
- Siapkan batang atau ranting cendana dengan kadar air sekitar 10—15 persen.
- Giling kasar batang atau ranting kering menggunakan hammermill, lalu ayak dengan mesh 20 mm.
- Siapkan peralatan, lalu masukkan serbuk batang/ranting cendana ke ketel.
- Suling dengan metode steam (uap) selama 25 jam atau sampai minyak tidak menetes lagi.
- Tampung minyak di dalam wadah penampung. Pisahkan minyak yang masih tercampur air dengan membuka keran tabung pemisah.
- Tambahkan natrium sulfat anhidrat atau magnesium sulfat anhidrat 2—5 persen ke dalam minyak yang sudah diperoleh agar minyak terbebas dari air.
- Keluarkan bahan sisa penyulingan dari ketel setelah ketel penyulingan dingin, kemudian bersihkan ketel