Daun pegagan sudah digunakan secara turun-temurun untuk mengobati penyakit kulit, mengatasi gangguan saraf, dan memperbaiki peredaran darah. Pegagan (Centella asiatica) sebetulnya merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di perkebunan, ladang, tepi jalan, dan pematang sawah.
Gambar 1. Daun Pegagah
Masyarakat Indonesia sudah cukup kenal dengan pegagan karena tanaman ini juga kerap dikonsumsi sebagai bahan pangan, seperti menjadi lalapan. Sementara itu, pegiat kecantikan pasti akrab engan Centella asiatica yang digadang-gadang mampu menjaga kesehatan kulit dan mengatasi beberapa permasalahan kulit.
Tanaman pegagan berasal dari daerah Asia Tropik, kemudian menyebar ke Asia Tenggara. Pegagan memiliki nama lokal seperti pegaga di Aceh dan antanan di Sunda. Daun ini memiliki rasa manis dan bersifat mendinginkan.
Khasiat lain yang dimiliki pegagan adalah meningkatkan daya ingat, meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki, mencegah varises dan salah urat, menjaga mental dan stamina tubuh, serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Daun pegagan juga berkhasiat sebagai suplemen otak yang sudah teruji secara empiris ataupun klinis. Kandungan antioksidan di dalam daun mampu meningkatkan daya ingat, konsentrasi, memberi efek positif terhadap daya rangsang saraf otak, dan melancarkan peredaran darah pada otak. Artinya, pegagan dapat digunakan untuk memperbaiki daya ingat yang kerap menjadi permasalahan banyak orang.
Selain itu, ada beberapa bahan aktif lain di dalam daun yang mampu meningkatkan fungsi mental melalui efek penenang, antistres, dan anticemas.
Sifat antibakteri yang dimiliki pegagan juga sudah teruji secara klinis. Bakteri penyebab infeksi seperti Escherechia coli, Staphylacoccus aureus, dan sejenisnya mampu dihancurkan atau pertumbuhannya dihambat oleh daun pegagan.