Jamur yang sudah dipanen harus ditangani dengan cara yang benar karena dapat memengaruhi kualitas jamur yang akan dijual. Umumnya, jamur dijual dalam keadaan segar dan awetan. Konsumen seperti ibu rumah tangga dan rumah makan lebih membutuhkan jamur segar.
Gambar 1. Jamur
Kesegaran jamur menjadi salah satu daya tarik besar bagi konsumen. Kesegaran tersebut tak hanya memengaruhi rasa dan khasiat jamur, tetapi juga harga jual produk jamur. Oleh karena itu, Anda tidak boleh menganggap remeh proses pascapanen.
Jamur yang sudah dipanen harus segera dibersihkan dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur dengan menggunakan lap. Selain itu, bagian bawah tangkai yang masih terdapat sisa media harus dipotong. Proses pembersihan ini berlaku untuk jamur tiram, shitake, merang, champignon, dan ling zhi.
Cara lain yang dapat Anda lakukan untuk mengemas jamur kuping adalah dengan wadah styrofoam dan ditutup dengan plastik wrap.
Jamur segar hanya bisa bertahan selama 2—3 hari. Oleh karena itu, biasanya petani langsung menjual hasil panen ke pasar-pasar terdekat. Petani juga kerap langsung mengirimkan hasil panen kepada mitranya, seperti restoran, supermarket, atau hotel.
Salah satu kendala jamur segar ialah proses pemasaran yang dilakukan jarak jauh. Untuk mempertahankan kondisi kesegaran jamur, Anda bisa menggunakan penyimpanan suhu dingin atau menggunakan bahan kimia.
Suhu dingin
Untuk mendapatkan suhu dingin, jamur dikemas dengan kotak styrofoam atau peti kayu yang terbagi menjadi tiga ruang. Jamur diletakkan di ruang bagian tengah, sedangkan ruang di sisi kiri dan kanan diisi oleh es. Selain itu, jamur juga bisa dikemas dengan plastik yang dimasukkan ke styrofoam yang sudah diisi es. Cara ini dapat meningkatkan daya simpan menjadi 4—5 hari.
Bahan kimia
Penggunaan bahan kimia sering digunakan untuk jamur yang akan dikirim ke luar pulau atau luar negeri. Penggunaan bahan kimia tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus mengikuti dosis yang dianjurkan oleh Badan POM/Kemenkes.
Artikel Terkait :