Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Barat sedang memperkenalkan Budidaya Padi Ramah Lingkungan (BPRL). Budidaya tersebut dapat menjadi solusi untuk menanggulangi dan mengantisipasi kerusakan tanah yang dapat mengganggu produktivitas tanaman. Saat ini budidaya padi ramah lingkungan tersebut telah berhasil melakukan panen perdananya dengan hasil yang menarik.
Gambar 1. Padi di Sawah
Panen perdana tersebut berlangsung di area demplot di Desa Cibiuk Kaler, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut. Melalui budidaya padi ramah lingkungan, hasil panen di kawasan tersebut meningkat sebanyak 2,4 ton/hektare. Ketua Poktan Salem Sari, Yuyun Wahyuna mengatakan bahwa rata-rata panen di kawasan tersebut tanpa BPRL hanya berkisar 6 ton/hektare, saat ini panen yang dihasilkan mencapai 8,43 ton/hektare.
“Kalau bisa dibilang mah sangat-sangat puas dan gembira dengan hasilnya, Alhamdulillah,” kata Yuyun Wahyuna seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Plt. Kepala BPTP Jawa Barat, Dr. Ir.Wiratno, M. Env.Mgt mengatakan teknologi BPRL ini berhasil menekan penggunaan pupuk kimia sebesar 70 persen.
“Kami memiliki teknologi dan apabila teknologi ini betul-betul diterapkan sesuai dengan aturannya, kami sama-sama bisa membuktikan dari 6 ton/hektare menjadi rata-rata 8,4 ton/hektare sehingga ada peningkatan 2,5 ton/hektare, terjadi penghematan biaya operasional dan kalau saya hitung-hitung dengan 1 hektare itu bisa menambah pendapatan petani sebesar Rp11 juta/hektare,” papar Wiratno.