Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) turut berupaya dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN). Balitkabi mengembangkan kedelai sebagai bagian dari program PEN 2021, khususnya untuk pemulihan ekonomi petani kedelai.
Gambar 1. Tanaman Kedelai
Melansir dari litbang.pertanian.go.id, Balitkabi telah mengembangkan teknologi budidaya dan varietas unggul baru (VUB) kedelai sebagai bentuk kegiatan PEN. Pengembangan tersebut dilakukan pada lahan seluas 70 hektare di dua lokasi sentra kedelai, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Pengembangan teknologi budidaya kedelai biji besar yang dilakukan di Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldimo, Kabupaten Banyuwangi melibatkan 54 petani kooperator. Kegiatan ini dilakukan pada lahan seluas 37,5 hektare.
Sementara itu, pada sisa lahan yang seluas 35 hektare digunakan untuk menerapkan teknologi budidaya budesa (Budidaya Kedelai Kedelai di Lahan Sawah) dengan varietas unggul Dega 1.
Kegiatan pengembangan tersebut bertujuan menghasilkan benih pokok (SS) varietas Dega 1. Produksi ini bekerja sama dengan Koperasi Tani Makmur IP2TP Genteng yang berperan sebagai penangkar benih.
Sementara itu, kegiatan pengembangan kedelai di Banyuwangi dilakukan dengan memperkenalkan VUB kedelai hitam dan kedelai biji besar. Kegiatan PEN dilakukan oleh petani kedelai di Desa Kebon Waris, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuran. Kegiatan ini bertujuan mendiseminasikan VUB dan teknologi budidaya kedelai hitam dan mendekatkan petani penghasil kedelai hitam dengan konsumennya, yakni perusahaan kecap.
Kegiatan PEN di Pandaan didukung oleh 63 petani kooperator yang terbagi dalam demplot diseminasi teknologi budidaya kedelai seluas 2,5 hektare dan 35 hektare untuk varietas kedelai Detam 1, Detam 2, Detam 4, dan Detap 1.