Longsor merupakan bencana yang serius karena sering terjadi belakangan ini. Sebetulnya, bencana alam ini bisa dicegah secara alami dengan menggunakan beberapa tanaman yang dapat menahan longsor. Ada beberapa tanaman yang dapat digunakan untuk menahan longsor, yakni gamal, kaliandra, turi, dan lamtoro gung. Simak pembahasan keempat tanaman penahan longsor berikut.
Gambar 1. Tanaman Kaliandra
Gamal
Sebutan lain dari Gamal (Gliricidia maculata) berasal dari Amerika Tengah dan Brazil yang beriklim kering. Tanaman gamal diperkirakan masuk ke Indonesia untuk digunakan sebagai tanaman pelindung pada areal perkebunan di daerah Medan.
Tanaman gamal juga berfungsi sebagai pelindung, pagar, makanan ternak, dan penahan erosi. Tanaman gamal bisa diperbanyak dengan menggunakan setek ataupun biji.
Kaliandra
Kata Lain dari Kaliandra (Calliandra calothyrsus) dapat tumbuh hingga setinggi 8 meter. Tanaman ini tumbuh subur di dataran rendah hingga ketinggian 1.500 m dpl. Tanaman kaliandra toleran terhadap tanah yang kurang subur.
Tanaman kaliandra tumbuh dengan cepat. Bagian bintil pada akar tanaman dapat menahan erosi tanah dan air. Penanaman kaliandra pada tanah-tanah yang kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma. Selain itu, tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman penahan erosi dan penyubur tanah.
Turi
Yang dimaksud dengan Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman semak dan sering ditanam di pematang sawah. Tanaman turi dapat tumbuh cepat dan tingginya bisa mencapai 10 meter. Ukuran bunga tanaman terbilang besar dan berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda, putih, atau ungu.
Pohon serba guna karena bisa digunakan sebagai pakan ternak, sayuran konsumsi manusia, kayu bakar, dan batangnya digunakan sebagai material konstruksi ringan. Selain itu, turi sangat baik untuk meningkatkan kesuburan lahan.
Lamtoro gung
Penjelasan mengenai Lamtoro gung (Leucaena leucocephala) dapat tumbuh hingga mencapai 10 meter dan memiliki akar yang cukup dalam. Daun tanaman berukuran kecil dan berbentuk lonjong. Tanaman ini toleran terhadap hujan, angin, kekeringan, dan tanah-tanah yang kurang subur.