Presiden Joko Widodo mendorong masyarakat untuk terus mengonsumsi sayur dan buah lokal sebagai salah satu upaya memenuhi asupan gizi. Selain itu, mengonsumsi sayur dan buah lokal menjadi salah satu cara membantu petani untuk tetap produktif, semangat, dan semakin sejahtera.
Gambar 1. Buah Belimbing
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan mencintai aneka buah Nusantara yang melimpah dengan kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman hortikultura.pertanian.go.id.
Namun, sayangnya, tingkat konsumsi buah masyarakat Indonesia masih terbilang rendah. Rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia untuk buah-buahan pada 2020 hanya sebesar 88,56 gram/kapita/hari, angka tersebut turun 1,4 persen dibanding 2019. Jumlah yang dikonsumsi hanya sebesar 59,04 persen dari atas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari.
Menurut Presiden Republik Indonesia
“Dengan menggunakan cara-cara kekinian dengan memanfaatkan teknologi, edukasi untuk mengonsumsi buah-buahan Nusantara harus dilakukan secara berkelanjutan dan termasuk dalam muatan sistem pendidikan di sekolah-sekolah serta edukasi keluarga agar dapat menjangkau anak-anak dan generasi muda bisa mencintai buah,” tutur Jokowi.
Buah Indonesia adalah buah tropis dengan jenis dan berkualitas. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sangat penting adanya upaya untuk mendorong perkembangan buah lokal Indonesia.
“Dan ini harus didahului dengan kita bersama mendorong agar kita mengonsumsi buah. Buah itu baik untuk tubuh, kaya nutrisi, memperkuat imun, dan buah Nusantara dari Sabang sampai Merauke harus bisa kita sama-sama populerkan hingga mendunia. Buah Nusantara kita bermanfaat bagi tubuh dan bagi perekonomian kita,” papar Syahrul.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Badan Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang penting dan berpotensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional, bahkan dapat meningkatkan devisa negara melalui ekspor.