Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Medan Area memiliki 2 (dua) minat konsentrasi bidang keahlian yaitu : Konsentrasi Agroteknologi dan Agribisnis. Mata Kuliah yang ditawarkan untuk Program Doktor Ilmu Pertanian Universitas Medan Area adalah seperti berikut :
Deskripsi Mata Kuliah :
DIP511 Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Pengertian dasar penelitian menjadi inti sebagai mahasiswa, disamping metodologi ilmiah dasar. Juga mencakup sejarah perkembangan manusia dalam mengamati peristiwa alam, terbentuknya, terbangun dan berkembangnya metodologi dan pemikiran ilmiah, aspek latar belakang deduktif dan induktif, perkembangan konsep penggunaan pemikiran. Logika dasar dalam proses pengambilan keputusan, statistic approoach dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif, introduksi sejumlah pemikiran peletak dasar metodologi ilmiah (Thomas Kuhn, Berkley, dll), pengenalan pembedaan pemikiran ilmiah dan pendekatan tradisional yang nonilmiah. Juga keteguhan pemikiran ilmiah, sehingga terbangun dan berkembangnya pola/metode pemikiran ilmiah dan intelektual modern.
DIP512 Penulisan Artikel Ilmiah dan Etika Ilmiah. Proses penuangan pemikiran ilmiah dalam penulisan, pemahaman utuh tentang tulisan ilmiah, bahasa dalam konteks filsafat berpikir, keutamaan etika dalam proses pemikiran dan penulisan artikel, uraian latar belakang ketaatan terhadap sistem dalam penulisan, pengenalam media artikel ilmiah dan penjelasan klasifikasinya, dan tanggungjawab moral intelektual pada dimensi penulisan artikel, serta jenis jenis artikel.
DIP513 Perubahan Lingkungan dan Manajemen Produksi Tanaman Perkebunan. Manajemen produksi merupakan interaksi dan kombinasi dari faktor faktor biotik dan nonbiotik. Untuk itu diperlukan manajemen yang spesifik, utamanya bila mempertimbangkan sejumlah produksi tanaman perkebunan mengalami perubahan fisiologi sehingga mempengaruhi mutu dan sejumlah produksi tanaman perkebunan lainnya tidak mengalami peristiwa perishable tersebut. Manajemen produksi menjadi kombinasi yang rumit dan kompleks bila mempertimbangkan SDM sebagai pelaku panen, kemungkinan otomatisasi dalam praktek panen, sehingga juga harus mempertimbangkan economic dan social cost dalam merumuskan dan memformulasikan sistem panen. Proyeksi formulasi panen juga kelak mengalami dinamika karena perubahan faktor lingkungan (sosial dan biotik), sehingga variabel yang semakin kompleks membutuhkan analisis yang mendalam dan tajam. Dengan kata lain, dibutuhkan telaah/analisis yang mempertimbangkan dinamika lingkungan, cost yang semakin meningkat, persaingan harga jual produk dan sejumlah variable lain (kebijakan pemerintah, kebijakan global, maupun perubahan sosial secara lokal).
DIP514 Pengelolaan OPT Perkebunan Secara Berkelanjutan. Topik topik green management bermakna pada konsep pengelolaan OPT yang harus mengalami perubahan. Perubahan chemical approach ke arah bioecological approach membutuhkan telaah yang mendalam karena dibutuhkannya suatu metode dan sistem yang meminmalisasi bahkan meniadakan resiko tiap subsistem yang terlibat dalam pengendalian OPT. Pada sisi lain, perubahan lingkungan mengakibatkan perubahan perilaku OPT. Pengertian pengelolaan OPT secara berkelanjutan dengan demikian juga harus mempertimbangkan perubahan perilaku OPT. Kajian kajian dengan dasar pendekatan agroekologi dan agroekonomi menjadi inti pada mata kuliah ini.
DPT511 Kapita Selekta Tanaman Perkebunan. Pengenalan dari aspek agronomi, agroekologi, manajemen, dan kedudukan komoditas perkebunan utama dalam konteks ekonomi dan sosial. Pentingnya peran tanaman perkebunan pada perubahan iklim dan mitigasi perubahan iklim dengan pendekatan tanaman perkebunan. Sejarah keberadaannya dan pengelolaannya dalam konteks ekonomi pertanian dunia, pentingnya unsur unsur yang spesifik pada tiap komoditas dalam budidaya dan manajemen (tipe shading, penguguran daun periodik, pola percabangan dll yang berkaitan dengan teknik panen, pemupukan, dll). Proyeksi perhitungan agroekonomi dan agroekologi dalam konteks Tanaman Baru (TB), Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), Tanaman Menghasilkan(TM), program konversi, dan/atau Tanam Ulang (TU) maupun pola tumpang sari.Introduksi subsitem dari manajemen perkebunan yang perlu pendalaman melalui penelitian, tantangan masa depan, dan keterkaitannya dengan sektor industri serta proyeksi nilai tambah. Juga tercakup peran teknologi dan penerapan industri 4.0 dalam kesinambungan keberadaan tanaman perkebunan utama.
DPT512 Ekofisiologi Tanaman Perkebunan. Konsep pengelolaan tanaman, termasuk tanaman perkebunan tidak lagi dilihat sebagai pengelolaan tunggl (monocropping). Perubahan perubahan sumber daya dan resiko pencemaran dan ketidakseimbangan lingkungan harus diatasi dengan pendekatan ekofisiologi dalam pengelolaan tanaman. Dengan kata lain, pendekatan ekofisiologi, yakni berbasis kepada mekanisme fisiologi dengan memaksimalkan pemanfaatan faktor faktor lingkungan yang berkesinambungan menjadi prioritas pada masa yang akan datang. Pendekatan pendekatan fisiologi fotosintesis seperti klasifikasi fisologi tanaman C3 dan C4 harus dieksplorasi secara tepat untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi ideal. Dengan demikian, konsep Net Assiliation Ratio (NAR), Water Use Efficiency (WUE), Cation Exchange harus ditelaah dalam konteks agroekologi. Pemahaman prunning, thinning, Leaf Area Index (LAI) atau branch management dalam budidaya tanaman perkebunan pada dasarnya dianalisis dari aspek kelanjutan proses pertumbuhan dan produksi yang berkesinambungan (agroecological based on ecophyisiology). Pemahaman yang utuh dari fenomena leaf shadding, dinamika ABA dan IAA sebagai respon fisiologi tanaman perkebunan misalnya, merupakan telaah yang memerlukan pendalaman dan konsep baru sehingga kelak tanaman perkebunan dapat dijadikan sebagai indikator perubahan iklim pada satu sisi, dan pada sisi lain memiliki prospek untuk dikelola pada lahan lahan marginal dengan dual function : ecological aspect dan economic aspect.
DPB 512 Perdagangan Internasional Perkebunan. Memperkenalkan konsep dasar perdagangan komoditas dunia, proses keterlibatan semua negara, share ekonomi dan dinamika harga (serta faktor faktor yag mempengaruhinya), peran IT dan prospek industri 4.0 dalam mempengaruhi sistem dan mekanisme perdagangan komoditas perkebunan. Disamping itu, juga diperkenalkan pentingnya ketetapan kriteria komoditas, dan perbedaan perlakuan berbasis kriteria, termasuk berkontribusinya noncomodity factor (Seperti lingkungan, human and organic management, dll). Faktor national agrement dan regional agrement (Asean, Uni Eropa, NAFTA, dll) serta organisasi spesifik yang memiliki peran dalam perdagangan (WTO, World Monetery Fund, dll) dan kesinambungan sistem produksi pada negara negara produsen komoditas perkebunan, pengenalan manajemen dan kebijakan harga pada negara negara penghasil komoditas perkebunan (ada tidaknya dumping price, subsidi terbuka dan terselubung, daya saing komoditas, dll).
DPT521 Bioteknologi Tanaman Perkebunan. Konsep dasar bioteknologi, azas breeding system, dan memperkenalkan high tech seperti azas gen injection, gen modificationdalam peningkat mutu tanaman perkebunan secara keseluruhan (tingkat produktivitas, ketahanan terhadap lingkungan yang mencekam, ketahanan terhadap H dan P, peningkatan komposisi yang dipanen dan menguntungkan secara ekonomi dan ekologi, dll). Mata kuliah ini juga memperkenalkan teknologi berbasis biogenetika dalam pengelolaan tanaman perkebunan, termasuk tipe tipe persaingan antar tanaman dalam pemanfatannya untuk efisiensi pengelolaan (seperti penggunaan jamur dalam pengendalian H dan P maupun untuk peningkatan mutu hasil, bakteri Bt dan perkembangannya, serta kemungkinan pemanfataan alelopatisme, dll)
DPB511 Kapita Selekta Agribisnis. Konsep dasar agribisnis, rangkaian holistik pertanian (utamanya perkebunan) sebagai sistem agribisnis, pentingnya perawatan dan kesinambungan tiap tiap sub.sistem, analisis analisis yang digunakan pada agribisnis, pentingnya tujuan global (MDG) dalam agribisnis, input berteknologi tinggi dan pengaruhnya terhadap sumber daya lain, resiko dinamika harga komoditas, fakta kartel dan pengaruhnya terhadap kesejahteraan pelaku usaha tani dan konsep harga serta parameter parameter utama (seperti % Support to farmers, % Single Commodity Transfers, Total support to agriculture dll) dalam sistem agribisnis, pengenalan berbagai data dan informasi agribisnis dalam menelaah dinamika. Juga diintroduksi global agrrement daan kelembagaan agribisnis, lembaga lembaga internasional dan nasional yang berperan (Organization of Economic Country Development, OECD, Word Bank, MDG Forum, BPS, Pusat Kajian Agribisnis, dll).
DPB521 Manajemen Pembangunan Pertanian. Sejalan dengan komitmen global, manajemen pembangunan pertanian harus berazas kepada efisiensi pemanfaatan sumber sumber daya, bertujuan kepada kesejateraan stake holder pertanian, dan menumbuhkan dimensi dimensi baru dari proses pertanian secara keseluruhan. Karena itu dibutuhkan pendekatan yang berazas kepada hal utama dalam pembangunan pertanian yakni: efisiensi, maksimalisasi dan kemanfaatan seluruh subsistem yang terlibat. Konsep manajemen pembangunan pertanian dengan demikian merupakan telaah keterlibatan subsitem yang mengalami dinamika, sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi.
DPB522 Kebijakan Publik Bidang Perkebunan dan Agribisnis. Konsep dasar kebijakan publik, pentingnya farmer welfare dan daya beli konsumen, kost dalam raw material product menjadi ready to consum sebagai kost yang dibebankan kepada konsumen, dan kesinambungan sistem pasok hingga siap dikonsumsi, proses pengambilan kebijakan agribisnis yang menguntungkan semua stake holders(peagang perantara hingga wholesaler, dll) dan dinamikanya, pengaruh teknologi, industri 4.0 sebagai peluang dan ancaman dalam agribisnis (big data, kendali tunggal untuk seluruh proses keagribisnisan,market price support, dll). Juga diperkenalkan pentingnya monetery facilities pada tingkat desa dan UKM, diversifikasi lapangan kerja untuk pemantapan pencapaian tujuan kegiatan agribisnis, dll sejalan dengan MDG). Pada sisi lain, pengenalan terhadap indikator kemajuan pelaku usaha tani diperlukan, disertai dengan analisis kasus kasus dan contoh metode pengukurannya (Human Develpoment Index, Welfare Index, Nilai Tukar Petani, dll).