PUSAT KAJIAN TANAMAN PERKEBUNAN TROPIS

Pendahuluan

             Pengalaman Indonesia sebagai penghasil komoditas perkebunan menunjukkan bahwa subsektor tersebut memiliki posisi penting dalam ekonomi nasional.Dinamika ekonomi global menunjukkan bahwa  perkebunan merupaka subsektor yang mampu mengatasi dinamika ekonomi tersebut. Hal ini terbukti dari kontribusinya yang tetap positif dalam ekonomi nasional. Pada sisi lain,sejalan dengan perkembangan pertumbuhan ekonomi, perkebunan diakui pengalam stagnasi pembaharuan. Hal ini dapat dicermati dari fakta dan realitas sistem yang diterapkan, baik dari aspek SDM, introduksi teknologi baru maupun modernisasi manajemen yang belum maksimal, bahkan berjalan lambat.

            Hal ini tidak terlepas dari semakin menurunnya core dari lembaga lembaga pendidikan terhadap kajian,penelitian dan pengembangan perkebunan secara keseluruhan. Dengan kata lai, terdapat kemunduran spesialisasi untuk pengembangan perkebunan sebagai suatu sistem yang handal di Indonesia.

            Atas dasar itulah,Program Doktor UMA membuka program studi dengan core perkebunan, sehingga diproyeksikan kelak perkebunan dapat dikelola secara modern dan dinamis, sehingga memperoleh kedudukan yang semakin eksis, bukan saja dari aspek ekonomi tapi dari berbagai aspek lainnya (SDM, manajemen, mutu produksi maupun kontribusinya terhadap perbaikan mutu lingkungan).

Latar belakang

Perkebunan (tanaman tahunan) di Indonesia berawal dari Tanah Deli, suatu kawasan yang oleh analis Hindia Belanda dinilai prospektif untuk mengembangkan tanaman tahunan tropis sebagai komoditas bernilai ekonomi. Hal itu – belakangang – terbukti hingga kini, yang didasarkan atas potensi agroteknologi dan agribisnis seperti kesesuaian agroekologi maupun ketersediaan pelabuhan ekspor. Perkebunan yang berawal dari Tanah Deli(Sumatera Timur) kemudian berkembang menjadi model manajemen tanaman tahunan tropis seperti karet, kelapa sawit, kopi dan kako, demikian juga teh yang dikembangkan pada sejumlah kawasan secara meluas, mulai dari Riau hingga Kalimantan. Pada awal tahun 200an, Sulawesi juga mengembangkan perkebunan sebagai agribisnis yang menguntungkan, dengan tetap mengacu kepada model perkebunan di Sumatera Utara.

Perkembangan perkebunan di Indonesia, baik ditinjau dari aspek luas maupun serapan tenaga kerja serta kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi ternyata tidak didukung oleh institusi pendidikan tinggi yang menyiapkan seluruh aspek untuk pengembangan sistem perkebunan (keterampilan SDM, kemajuan teknologi, efisiensi manajemen, perkayaan pemasaran maupun kontribusi perkebunan terhadap perbaikan lingkungan). Hal ini menjadikan perkebunan  rentan terhadap perubahan sosial ekonomi baik regional dan global. Dinamika harga komoditas misalnya, memiliki korelasi yang erat dengan usaha usaha untuk efisiensi sistem perkebunan. Dengan kata lain, rentanitas perkebunan sebenarnya tinggi, karena tidak didukung oleh pengembangan dan perbaikan sistem secara keseluruhan..

Atas dasar tiadanya lembaga pendidikan tinggi yang konsisten pada core ini, utamanya dalam kaitannya dengan Pola Ilmiah Pokok, maka UMA mempertimbangkan pentingnya membuka Pusat Kajian Tanaman Perkebunan Tropis, sebagai perangkat ilmiah pada Program Studi Doktor UMA.

Pusat Kajian Tanaman Perkebunan Tropis – dalam jangka panjang – diproyeksikan menjadi think tank ilmu perkebunan tanaman tahunan sehingga merekomendasikan aspek aspek yang berhubungan dengan sistem perkebunan secara keseluruhan. Rekomendasi itu diperoleh melalui seri seri penelitian dan analisis mendalam yang berhubungan dengan aspek agroteknologi dan agribisnis perkebunan. Dengan demikian, think tank ini akan mendukung dan mengembangkan sistem perkebunan yang terus mengalami perubahan sehingga tetap eksis sebagai subsektor yang memberikan kontribusi berarti bagi ekonomi nasional.

Tujuan

Pusat Kajian Tanaman Perkebunan Tropis bertujuan untuk :

  1. Menginisiasi perkayaan dan peningkatan perkebunan sebagai suatu sistem dengan berbagai kegiatan ilmiah dan praktis
  2. Menginisiasi analisis terhadap potensi potensi ancaman dan peluang dalam pengembangan perkebunan
  3. Melakukan penelitian terhadap antisipasi isu isu dan masalah dalam perkebunan maupun penelitian perihal pencapaian rekomendasi aspek agroteknologi dan agribisnis sehingga perkebunan tropis di Indonesia semakin eksis
  4. Menginisasi pembentukan ilmu tanaman perkebunan tropis sebagai suatu subjek pendidikan tinggi yang spesifik
  5. Melakukan dialog dan komunikasi dengan stake holder untuk dapat menganalisis dan memberikan rekomendasi spesifik sesuai dengan masalah dan kebutuhan stake holder.

Kegiatan

Pusat Kajian Tanaman Perkebunan Tropis melaksanakan kegiatan pada 2021- 2022 meliputi:

  1. Insiasi pembentukan dan penerbitan Journal khusus
  2. Inisiasi program pelatihan bagi pelaksana perusahaan perkebunan
  3. Inisiasi penyusunan proposal penelitian, bekerjasama dengan institusi internasional, nasional dan pemerintah lokal
  4. Inisiasi kuliah kuliah umum