Getah karet terkenal sebagai salah satu komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi. Getah karet atau lateks berguna sebagai bahan baku membuat aneka barang. Namun, sebetulnya manfaat tanaman karet tidak hanya berhenti sebagai penghasil getah, tetapi masih memiliki banyak manfaat yang jarang disadari oleh banyak orang.
Gambar 1. Tanaman Karet
Kayu karet
Tanaman karet yang sudah tua perlu diremajakan dan diganti dengan tanaman muda yang masih segar dan berasal dari klon yang lebih produktif. Tanaman tua tersebut ditebang dan batangnya dapat diambil untuk dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan mebel. Umumnya, tanaman karet tua berumur 25 tahun. Pada 1985—1986 bisnis kayu karet pernah berjaya di Indonesia. Hal ini lantaran jumlah tanaman karet yang tua cukup banyak.
Bisnis tersebut semakin jaya saat gencarnya kampanye pelestarian kayu dari hutan tropis. Kala itu tanaman hutan penghasil kayu kian sedikit. Akibatnya, industri mebel kekurangan bahan kayu sehingga kayu karet yang biasanya hanya digunakan sebagai pengganti, malah menjadi bahan utama.
Harga kayu karet tergolong lebih rendah dibanding jenis kayu lain. Itu sebabnya permintaan pasar terhadap kayu tanaman ini cukup tinggi. Namun, sayangnya, pasokan kayu karet tidak stabil dan sangat bergantung pada ketersediaan tanaman karet yang tua atau areal tanam yang akan diganti dengan klon baru.
Biji karet
Biji karet lebih sering dimanfaatkan oleh anak-anak kecil yang tinggal di sekitar kebun sebagai alat main mereka. Biji karet hampir tidak pernah dimanfaatkan dan hanya dibiarkan begitu saja di kebun, padahal jumlahnya melimpah ruah.
Bila dilihat dari komposisi kimianya, kandungan protein dalam biji karet terbilang tinggi. Selain itu, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Biji karet dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan pangan, tetapi harus diolah terlebih dahulu menjadi konsentrat. Konsentrat biji karet dapat digunakan untuk membuat daging sintetis, roti, aneka snack, makanan bayi, dan masih banyak lagi.
Areal gembala domba
Beberapa penelitian menunjukkan domba yang diternakkan di areal kebun karet dapat mengalami pertumbuhan yang cepat, beranak lebih cepat, dan tingkat kematian anak domba menurun. Penggembalaan domba di kebun karet tidak akan merusak atau menimbulkan dampak negatif bagi tanaman.
Penggembalaan tersebut juga dapat menguntungkan pekebun karena mereka tidak harus mengeluarkan biaya dan tenaga untuk menyiangi gulma. Sementara itu, kotoran yang dihasilkan oleh domba dapat dijadikan sebagai pupuk kandang.